KUANTITAS DAN KUALITAS AIR
TUGAS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
KUANTITAS DAN KUALITAS AIR

OLEH :
FATMA
YANTI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada penulis sehingga akhirnya menyelesaikan makalah ini. Makalah
yang berjudul ‘Kuantitas dan Kualitas Air’
Adapun
makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin, sehingga dapat memperlancar
proses pembuatan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kuantitas dan Kualitas
Air.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.
Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Baubau,25
November 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar BelakangAir merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestic yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua mahkluk hidup yang bergantung pada sumber daya air tersebut. Adapun menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air dalam kehidupan masyarakat.
- Rumusan MasalahAdapun rumusan makalah pada makalah ini adalah bagaimana kuantitas dan kualitas air dalam kehidupan masyarakat.
- TujuanAdapun tujuan pada makalah ini adalah untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air dalam kehidupan masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Kuantitas Air
Kuantitas
merupakan jumlah air yang tersedia dan siap digunakan oleh masyarakat dengan
ketentuan bahwa: Air minum yang dikonsumsi oleh penduduk baik di desa maupun di
kota harus memperhatikan kualitas maupun kuantitasnya. Ditinjau dari jumlah atau kuantitas air yang dibuthkan manusia,
kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu
disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air
yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam
Karsidi, 1999 : 18).
Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut
Sunjaya adalah:
- Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
- Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter/orang perhari.
- Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.
- Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
- Pengertian Kualitas Air
Kualitas air adalah mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Mutu air adalah kondisi kualitas
air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter- parameter tertentu dan
metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kriteria
mutu air adalah tolok ukur mutu air untuk setiap kelas air.
- Persyaratan Kualitas Air
Parameter
Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak
tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
- Persyaratan Fisika Air
Air yang berkualitas
harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:
- Jernih atau tidak keruhAir yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.
- Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
- Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
- Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
- Temperaturnya normalSuhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme.
- Tidak mengandung zat padatanAir minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.
- Persyaratan KimiaKandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
- pH (derajat keasaman)Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.
- KesadahanKesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
- BesiAir yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l.
- AluminiumBatas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
- Zat organicLarutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan
- SulfatKandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
- Nitrat dan nitritPencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
- KloridaDalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
- Zink atau ZnBatas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
- Persyratan mikrobiologis
Persyaratan
mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
- Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
- Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)
- COD (Chemical Oxygen Demand)COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.
- BOD (Biochemical Oxygen Demand)BOD adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l.
Adanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung
dalam kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro
penyebabnya dapat masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Standar
Kualitas Air di Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Kadar Maksimum
|
||||
Golongan A
|
Golongan B
|
Golongan C
|
Golongan D
|
||||
FISIKA
|
|||||||
1
|
Bau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Jumlah zat padat terlarut
|
Mg/L
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
|
3
|
Kekeruhan
|
Skala NTU
|
5
|
||||
4
|
Rasa
|
-
|
|||||
5
|
Warna
|
Skala TCU
|
15
|
||||
6
|
Suhu
|
oC
|
Suhu udara
|
||||
7
|
Daya Hantar Listrik
|
Umhos/cm
|
2250
|
||||
KIMIA anorganik
|
|||||||
1
|
Air raksa
|
Mg/lt
|
0.001
|
0.001
|
0.002
|
0.005
|
|
2
|
Aluminium
|
Mg/lt
|
0.2
|
-
|
|||
3
|
Arsen
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
1
|
1
|
|
4
|
Barium
|
Mg/lt
|
1
|
1
|
|||
5
|
Besi
|
Mg/lt
|
0.3
|
5
|
|||
6
|
Florida
|
Mg/lt
|
0.5
|
1.5
|
1.5
|
||
7
|
Kadmium
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
|
8
|
Kesadahan CaCO3
|
Mg/lt
|
500
|
||||
9
|
Klorida
|
Mg/lt
|
250
|
600
|
0.003
|
||
10
|
Kromium valensi 6
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
0.05
|
1
|
|
11
|
Mangan
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.5
|
2
|
||
12
|
Natriun
|
Mg/lt
|
200
|
60
|
|||
13
|
Nitrat sebagai N
|
Mg/lt
|
10
|
10
|
|||
14
|
Nitrit sebagai N
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.06
|
||
15
|
Perak
|
Mg/lt
|
0.05
|
||||
16
|
.pH
|
6.5 – 8.5
|
5 – 9
|
6 – 9
|
5 – 9
|
||
17
|
Selenium
|
Mg/lt
|
0.01
|
0.01
|
0.05
|
0.05
|
|
18
|
Seng
|
Mg/lt
|
5
|
5
|
0.02
|
2
|
|
19
|
Sianida
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.1
|
0.02
|
||
20
|
Sulfat
|
Mg/lt
|
400
|
400
|
|||
21
|
Sulfida sebagao H2S
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.1
|
0.002
|
||
22
|
Tembaga
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.02
|
0.1
|
|
23
|
Timbal
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.01
|
0.03
|
1
|
|
24
|
Oksigen terlarut (DO)
|
Mg/lt
|
-
|
>=6
|
>3
|
||
25
|
Nikel
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
|||
26
|
SAR (Sodium Absortion Ratio)
|
Mg/lt
|
-
|
1.5 – 2.5
|
|||
Kimia Organik
|
|||||||
1
|
Aldrin dan dieldrin
|
Mg/lt
|
0.0007
|
0.017
|
|||
2
|
Benzona
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
3
|
Benzo (a) Pyrene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
4
|
Chlordane (total isomer)
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
5
|
Chlordane
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.003
|
|||
6
|
2,4 D
|
Mg/lt
|
0.10
|
||||
7
|
DDT
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.042
|
0.002
|
||
8
|
Detergent
|
Mg/lt
|
0.5
|
||||
9
|
1,2 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
10
|
1,1 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
11
|
Heptachlor heptachlor epoxide
|
Mg/lt
|
0.003
|
0.018
|
|||
12
|
Hexachlorobenzene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
13
|
Lindane
|
Mg/lt
|
0.004
|
0.056
|
|||
14
|
Metoxychlor
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.035
|
|||
15
|
Pentachlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
16
|
Pestisida total
|
Mg/lt
|
0.1
|
||||
17
|
2,4,6 Trichlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
18
|
Zat Organik (KMnO4)
|
Mg/lt
|
10
|
||||
19
|
Endrin
|
Mg/lt
|
-
|
0.001
|
0.004
|
||
20
|
Fenol
|
Mg/lt
|
-
|
0.002
|
0.001
|
||
21
|
Karbon kloroform ekstrak
|
Mg/lt
|
-
|
0.05
|
|||
22
|
Minyak dan lemak
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
1
|
||
23
|
Organofosfat dan carbanat
|
Mg/lt
|
-
|
0.1
|
0.1
|
||
24
|
PCD
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
|||
25
|
Senyawa aktif biru metilen
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
0.2
|
||
26
|
Toxaphene
|
Mg/lt
|
-
|
0.005
|
|||
27
|
BHC
|
Mg/lt
|
-
|
0.21
|
|||
Mikrobiologik
|
|||||||
1
|
Koliform tinja
|
Jml/100ml
|
0
|
2000
|
|||
2
|
Total koliform
|
Jml/100ml
|
3
|
10000
|
|||
Radioaktivitas
|
|||||||
1
|
Gross Alpha activity
|
Bq/L
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
|
2
|
Gross Beta activity
|
Bq/L
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
|
Adapun
penggolongan air menurut peruntuknnya adalah sebagai berikut :
- Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
- Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum melalui suatu pengolahan.
- Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan
- Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan,industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
Kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan
agar dapat terhindar dari berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang
dapat disebabkan oleh air. Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan
bakteriologi air, meliputi Most Probable Number (MPN) dan angka kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk
pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air badan, air pemandian umum, air
kolam renang dan pemeriksaan angka kuman pada air PDAM.
Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri
patogen, misalnya bakteri golongan E. coli, Salmonella typhi, Vibrio
cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air
(Transmitted
by water) dan tidak mengandung bakteri non-patogen,
seperti Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno. 2002).
Persyaratan Kualitas air minum secara Bakteriologis
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum yang diperbolehkan
|
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
Air Minum
|
|||
E. coli atau Fecal coli
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1.
Air yang masuk sistem distribusi
|
|||
E. coli atau Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1.
Air pada sistem distribusi
|
|||
E. coli atau Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat
bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya,
maka tujuan utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk
mencegah penyakit yang dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas
kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi
baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan
penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas
air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI
No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
minum (Depkes, 2002 )
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu
sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system
penyediaan air bersih tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam
sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :
- Air lautMempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
- Air AtmosferUntuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
- Air PermukaanAir Permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.
- Air tanahAir tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).
- Mata airMata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.
Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara
lain: unit sumber baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit
distribusi dan unit konsumsi, yaitu
- Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
- Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia.
- Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi.
- Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
Adapun beberapa sumber air yang dapat diolah untuk mendapatkan air
bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe,
Mn, dan pembubuhan desinfektan, sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya
tinggi > 50. danau NTU (Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak
lengkap, bila kekeruhan < 50 NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar
air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan
pipa. (Linsay, 1995)
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kualitas air adalah mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air
yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Ditinjau
dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya
kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang
terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi dimana air
terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia
dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai
sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
- Saran
Demikianlah
makalah ini saya buat. Namun demikian, saya sebagai penyusun menyadari makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mohon maaf apabila masih banyak ditemui
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca
semua.
DAFTAR
PUSTAKA
http://goresanpenaseru.blogspot.com/2015/11/golongan-kualitas-air-menurut.html#.W_ljp4LvfDc
Komentar
Posting Komentar